Pemodelan Nilai Koefisien Debit Pada Pintu Air

Abstract

Pintu air pada sebuah bendungan memiliki fungsi yang sangat penting untuk menahan debit dengan jumlah yang besar. Pintu air dapat juga sebagai pengatur aliran air untuk irigasi sehingga air dapat dialirkan menuju saluran air sesuai dengan debit yang diinginkan. Dengan adanya debit yang besar serta menekan pintu air sehingga pada saat membuka pintu air harus sesuai dengan aturan. Aliran air yang melewati pintu air dengan debit yang besar akan langsung mengalir dengan aliran super kritis, sehingga dapat menggerus bawah saluran. Aliran air yang begitu deras dapatdihambat atau dikurangi dengan cara menambahkan baffle block sehingga mengurangi kecepatan aliran air. Penelitian kali ini mencari dan memodelkan nilai koefisien debit pada pintu air. Bukaan pintu air yang berbeda beda dapat mempengaruhi sebuah loncatan hidrolik sehingga timbulah koefisien debit (Cd) serta koefisien kontraksi (Cc) dan cara mendapatkan hasil dari koefisien debit dan kontraksi sangat sukar karena gelombang yang berubah ubah. Penelitian ini dilakukan di Labolatorium Teknik Sungai – Teknik Pengairan Universitas Brawijaya dengan menggunakan metode kuantitatif dengan bantuan microsoft excel dalam pengihtungannya. Dengan adanya beberapa data sekunder serta penghitungan hubungan antara koefisien debit dengan pintu air serta polinomial orde dua dengan rata rata hasil koefisien debit sekitar ( 0,464 – 1,633 ) serta koefisien kontrakasi sekitar (0,675 – 2,977) dengan menggunakan baffle block kotak serta menggunakan sill dengan ukuran yang berbeda.