Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.ukwk.ac.id/handle/123456789/1220
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorWihoro, Dionysius Puspito-
dc.date.accessioned2022-10-12T06:01:52Z-
dc.date.available2022-10-12T06:01:52Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://repository.ukwk.ac.id/handle/123456789/1220-
dc.description.abstractPada pembuatan material komposit sering terjadi kegagalan akibat kurang menyatunya bahan pengisi dan bahan pengikat karena perbedaan sifat. Hal ini membuat material komposit yang dibuat menjadi tidak terikat sempurna. Material yang kurang terikat kuat mudah untuk pecah, terutama jika material komposit tersebut akan digunakan untuk ubin. Berbagai cara dikembangkan untuk merekatkan filler dengan matriks komposit dan salah satunya yaitu prosess pengepressan menggunakan mesin pressing bertujuan untuk membuat material komposit dapat menjadi komposit yang kuat. Matriks yang digunakan yaitu resin merupakan bahan yang mudah dibentuk namun memiliki nilai kekuatan yang tinggi. Tanaman rumput payung sebagai filler juga merupakan jenis tanaman yang memiliki karakteristik serat yang ulet. Pembuatannya menggunakan sistem fiber composite jenis acak sehingga memiliki susunan yang tidak merata dalam material komposit tersebut, dan dilakukan proses pengepressan dengan variasi pembebanan yang berbeda setiap material. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya pengepressan pada kekuatan tekan material komposit yang dibuat. Pada material komposit setelah diberi pembebanan timbul gelembung-gelembung udara yang memengaruhi kekuatan tiap material yang dibuat. Gaya pembebanan pada material komposit menimbulkan adanya gelembung-gelembung udara yang timbul dari ronggarongga tanaman rumput payung. Semakin sedikit gelembung yang timbul maka nilai kekuatan material menjadi semakin kuat. Dari sebab itu perlu diperhatiakan kerapatan bahan material yang dipergunakan agar tidak timbul terlalu banyak gelembung yang menyebabkan material menjadi rapuh. Hasil dari penelitian, material pertama dengan pembebanan 1,5 kg mampu memperoleh kekuatan tekan rata-rata sebesar 12,5 kgf , material kedua dengan pembebanan 1,75 kg mampu memperoleh kekuatan tekan rata-rata sebesar 11,25 kgf , material ketiga dengan pembebanan 2 kg mampu memperoleh kekuatan tekan rata-rata sebesar 10 kgf . Dari hasil ampu dilihat bahwa terjadi penurunan setiap pemberian pembebanan dikarenakan pada setiap penambahan pembebanan mengalami peningkatan gelembung yaitu pembebanan 1,5 kg sebanyak 28, pembebanan 1,75 kg sebanyak 37, pembebanan 2 kg sebanyak 52. Hal inilah yang menyebabkan kekuatan tekan material setiap penambahan pembebanan menurun. Peningkatan jumlah gelembung membuat rongga dalam di material, dan material mengalami kerapuhan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectrumput payungen_US
dc.subjectresinen_US
dc.subjectgaya tekanen_US
dc.subjectkompositen_US
dc.titlePengaruh Variasi Gaya Pengepressan Material Komposit Rumput Payung Matriks Resin Terhadap Kekuatan Tekanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0712057101-
dc.identifier.nidnNIDN0718105501-
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI21201#Teknik Mesin-
dc.identifier.nimNIM201131002-
Appears in Collections:2015

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2011 31 002_Dionysius Puspito Wihoro_1.pdfCOVER - BAB 11.18 MBAdobe PDFView/Open
2011 31 002_Dionysius Puspito Wihoro_2.pdf
  Restricted Access
BAB 2 - BAB 41.64 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
2011 31 002_Dionysius Puspito Wihoro_3.pdfBAB 5 - DAFTAR PUSTAKA119.87 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.