Analisis Pengaruh Variasi Jarak Anoda-Katoda 5Cm, 10Cm, 15Cm Dan Penggunaan Aerator Pada Baja Aisi 1020 Terhadap Laju Korosi, Struktur Material, Dan Nilai Kekerasan Dalam Proses Nikel Plating

Abstract

Baja AISI 1020 yang digunakan dalam komponen logam rentan terhadap korosi karena kadar karbonnya yang rendahnya. Electroplating dengan logam seperti nikel, krom, dan tembaga dapat meningkatkan kekerasan dan tampilan estetis. Nikel sering digunakan karena kemampuannya dalam melindungi logam dari korosi, memilik tampilan mengkilap, dan ketersediaan yang melimpah di Indonesia. Dengan memvariasikan jarak anoda-katoda (5cm,10cm,dan 15cm) dan variasi penggunaan aerator, hasilnya akan di uji laju korosi nya, struktur material nya dan nilai kekerasan Vickers nya. Nilai laju korosi tanpa variasi aerator memiliki nilai sebesar 0,033649937mm/year, 0,018923639mm/year, dan 0,015303234mm/year, sedangkan pada variasi penggunaan aerator memiliki nilai laju korosi sebesar 0,021959889mm/year, 0,011287715mm/year, dan 0,007597349mm/year pada variasi jarak 5cm,10cm, dan 15cm, dapat disimpulkan jarak anoda-katoda yang semakin dekat dapat meningkatkan laju korosi dan merusak struktur mikro karena distribusi arus tidak stabil. Variasi penggunaan aerator dapat memperbaiki distribusi ion, mengurangi gas hidrogen, dan mengurangi cacat sehingga menghasilkan lapisan dengan laju korosi yang lebih rendah dan struktur mikro yang lebih merata. Nilai kekerasan Vickers tanpa aerator memiliki nilai 337,3VHN, 190VHN, dan 286VHN, sedangkan dengan variasi aerator memiliki nilai 301,67VHN, 200,33VHN, dan 339VHN pada variasi jarak 5cm,10cm, dan 15cm, kesimpulannya jarak anoda-katoda yang lebih jauh cenderung meningkatkan nilai kekerasan Vickers karena minimnya cacat pada lapisan. Penggunaan aerator juga meningkatkan nilai kekerasan karena distribusi nikel yang lebih merata dan padat sehingga mengurangi cacat dan meningkatkan kekerasan lapisan.