Perencanaan Geometrik Dan Lapisan Perkerasan Pada Ruas Jalan Mauponggo-Ngera-Puuwada Di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur

Abstract

Pergerakan lalu lintas barang maupun manusia di wilayah Mauponggo cenderung lebih berkembang dibanding dengan wilayah Keo Tengah. Penyebabnya adalah akses antar desa di kecamatan Keo Tengah yang belum terhubung dengan baik dengan medan yang didominasi area pegunungan, sehingga kegiatan perekonomian hanya terfokus pada jalur Mauponggo dan sekitarnya. Dengan adanya permasalahan tersebut maka pemerintah kabupaten Nagekeo mengadakan program peningkatan jalan Mauponggo-Ngera-Puuwada pada tahun 2022. Perencanaan konstruksi jalan terkait perancangan fisik meliputi geometrik dan perkerasan. Perencanaan geometrik menggunakan Spesifikasi Bina Marga dengan metode Spiral Circle Spiral (SCS) terhadap alinyemen horisontal pada Sta. B 3+284, Sta. C 3+500, Sta. E 3+662 dan Sta. F 3+858, dengan alinyemen vertikal yang terletak pada setiap jarak 100 m. Adapun perencanaan perkerasan menggunakan jenis lataston. Tujuan diadakan perencanaan ini adalah untuk mengetahui jarak minimum yang dapat ditempuh dengan melakukan variasi terhadap parameter alinyemen horisontal serta perencanaan perkerasan jalan berdasarkan rute minimum tersebut. Hasil yang didapatkan berupa jarak tempuh minimum sepanjang 888 m berakhir di Sta. 4+009 dimana perencanaan eksisting berakhir di Sta. 4+121, terjadi pengurangan jarak tempuh sejauh 112 m. Adapun ketebalan lapisan perkerasan HRS yaitu lapisan permukaan berupa Lataston (MS 744) = 7cm, lapisan pondasi atas berupa Batu pecah (CBR 100) = 20cm dan lapisan pondasi bawah berupa Sirtu kelas A (CBR 50) = 10cm