Analisis pengaruh temperature treatment plafon komposit serat rumput payung (Cyperus Alternifolius) dengan matrix epoxy terhadap kekuatan sagging

Abstract

Dalam perkembangan industri saat ini, salah satu material konstruksi yang umum digunakan dan ramah lingkungan salah satunya adalah serat alam yang dapat digunakan sebagai plafon komposit. Plafon komposit dibuat dengan menggunakan perpaduan antara 2 (dua) bahan yaitu serat batang rumput payung yang digunakan sebagai reinforcement dan epoxy sebagai matrixnya. Dalam penelitian ini akan dianalisis pengaruh temperature treatment plafon komposit serat rumput payung (cyperus alternifolius) dengan matrix epoxy terhadap kekuatan sagging. Variasi suhu yang digunakan, yaitu : tanpa pemanasan, 90o C, 100o C, dan 110o C dengan jumlah spesimen masing—masing sebanyak 2 buah spesimen untuk masing— masing variasi dengan total 8 buah spesimen. Pengujian sagging mengacu pada ASTM C397/397M – 09. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh temperature treatment plafon komposit serat rumput payung. Nilai sagging pada kondisi total humidity maksimum sebesar 0,06757 mm pada spesimen dengan temperature treatment 110o C. Nilai total humidity induced sag yang terjadi sebanding dengan besarnya penyusutan berat pada spesimen. Nilai recovery berbanding lurus dengan besarnya relative humidity (RH) yang ada selama pengujian, hal itu terlihat pada spesimen dengan temperature treatment 100o C yang memiliki nilai recovery 0,03 mm dengan nilai RH yang lebih besar jika dibandingkan dengan spesimen lainnya yaitu sebesar 75%. Pada pengaplikasiannya sebagai produk plafon, pengaruh temperature treatment perlu dipertimbangkan di dalam penentuan kekuatan sagging yang diinginkan.