Analisis Kelayakan Usaha Keripik Kentang Di “Agronas Gizi Food”, Kecamatan Sidomulyo, Batu, Jawa Timur

Abstract

Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan atau biasa disebut “Kentang”. Kentang dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu kentang sayur atau kentang meja (table potato) dan kentang bahan baku industri (processing). Kentang sayur tidak terlalu membutuhkan karakter khusus. Varietas Granola L. adalah salah satu contoh varietas kentang sayur yang sangat populer dan masih menjadi varietas unggulan petani produsen. Di Kota Batu usaha keripik kentang yang merupakan industri rumah tangga tersebar hampir seluruh Kecamatan di Kota Batu, di antaranya Kecamatan Junrejo, Kecamatan Sidomulyo dan Kecamatan Bumiaji. Jenis kentang yang digunakan dalam pembuatan keripik, ialah kentang jenis Granola, menggunakan varietas ini dikarenakan tekstur kentang yang tidak lembek dan lebih renyah pada saat dimakan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan usaha keripik kentang yang sedang dijalani oleh industri rumah tangga “Agronas Gizi Food” di Kota Batu. Jumlah variable yang diteliti dalam penelitian ini adalah enam variable yang meliputi total penerimaan, jumlah bahan baku, harga bahan baku, total produksi, harga jual dan total biaya. Metode analisis datanya menggunakan Gross B/C, Net B/C, Break even point (BEP), Payback Period (PP), Net Present value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR), hal ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha keripik kentang di Agronas Gizi Food. hasil analisis kelayakan finansial, menyatakan bahwa usaha keripik kentang ini memiliki NPV sebesar Rp. 57.320.451,26 juta yang berarti bahwa usaha ini akan memberikan keuntungan sebesar Rp. 57.320.451,26 juta pertahun, menurut nilai waktu sekarang. Nilai IRR adalah sebesar 38,34% yang lebih besar dibandingkan dengan tingkat suku bunga bank (6,2%) sehingga usaha ini layak untuk dilaksanakan apabila dananya disimpan di bank, karena mempunyai kemampuan memperoleh tingkat return yang tinggi. Nilai Net B/C Ratio sebesar 1,518 yang berarti bahwa setiap Rp. 1, biaya yang dikeluarkan, akan memberikan keuntungan sebesar Rp. 0,518.