Pengaruh Variasi Pembebanan (35 Kg, 40 Kg, 45 Kg) Pada Rol Tekan Beralur Terhadap Kekuatan Tarik Serat Rumput Payung

Abstract

Pada era saat ini banyak orang berlomba—lomba untuk mengembangkan suatu material menjadi lebih dengan cara membuat material dengan bahan komposit. Material dengan bahan komposit memiliki sifat—sifat material yang lebih baik dibandingkan dengan material biasa. Berdasarkan perkembangan saat ini penulis ikut berpartisipasi dalam perkembangan material komposit dengan cara membuat suatu serat (fiber) dari rumput payung yang digunakan untuk membuat material komposit. Penulis menggunakan mesin rol tekan beralur untuk membuat serat rumput payung, dengan menggunakan variasi pembebanan 35kg, 40kg dan 45kg, rumput payung yang telah dirol kemudian dilihat struktur serat apakah terjadi kerusakan atau perpatahan kemudian setiap pembebanan diambil 3 sampel serat dan dilakukan pengujian tarik untuk meperoleh nilai kekuatan tarik maksimal. Setelah diperoleh data pengujian dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai kekuatan tarik maksimal dari setiap sampel. Hasil yang diperoleh dari setiap serat dengan nilai kekuatan tarik tertinggi adalah pembebanan 35 kg dengan kekuatan tarik sebesar 61,13478261MPa dengan struktur serat terbentuk dengan baik tanpa terjadi cacat atau perpatahan, kemudian pembebanan 40 kg dengan kekuatan tarik sebesar 55,90645161MPa dengan struktur serat terbentuk dengan baik tanpa terjadi cacat dan terakhir pembebanan 45 kg dengan kekuatan tarik sebesar 28,02857143MPa dengan struktur serat yang terbentuk terdapat bagian serat yang patah atau cacat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, serat rumput payung yang memiliki nilai kekuatan tarik tertinggi dan juga memiliki serat yang baik tanpa terjadinya kerusakan adalah serat pada pembebanan 35 kg.