Pengaruh Kandungan Karbon Cangkang Sawit Dan Tempurung Kelapa Pada Temperatur 1000°C Dan Mesh 250 Terhadap Uji Temperatur Kolektor Surya

Abstract

Dengan banyaknya limbah tempurung kelapa dan cangkang sawit yang tidak dimanfaatkan, membuat penulis berinisiatif untuk mengolah limbah cangkang sawit dan tempurung kelapa menjadi kolektor surya. Penelitian ini berfokus pada cara pengolahan cangkang sawit dan tempurung kelapa menjadi energi terbarukan. Hal inilah yang mendorong penulis dalam melakukan penelitian terhadap karbon yang terkandung didalam tempurung kelapa dan cangkang sawit untuk digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan kolektor surya. Selain mengurangi jumlah limbah cangkang sawit dan tempurung kelapa, juga dapat menjadi energi terbarukan yang ramah lingkungan. Hasil penelitian uji SEM, uji temperatur kolektor surya dan pembahasan menjadi dasar mengetahui kandungan lapisan karbon cangkang sawit, tempurung kelapa dan tanpa lapisan karbon. Hasil uji SEM dan pembahasan pada pirolisis/pemanasan temperatur 1000oC diperoleh kadar kandungan karbon cangkang sawit 86,15% C dan tempurung kelapa 92,26% C. Perbandingan uji temperatur kolektor surya dengan lapisan karbon cangkang sawit, tempurung kelapa dan tanpa lapisan karbon. Hasil uji kolektor surya menunjukan selama 7 hari, didapatkan paling baik menyerap panas adalah cangkang sawit dengan perberbedaan temperatur 0,4oC.