Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi Pepsodent Di Swalayan Ratu

Abstract

Kegiatan pemasaran yang berorientasi pasar selalu berkaitan pada pengenalan atau pemahaman akan kebutuhan dan keinginan konsumen secara tepat. Pepsodent yang merupakan salah satu pasta gigi di Indonesia yang menunjukkan persaingan yang semakin ketat, dengan semakin banyaknya merek pasta gigi yang beredar di pasar, dari persaingannya dalam pasar yang sama dengan menetapkan dan menerapkan strategi yang dipilihnya. Promosi merupakan arus informasi yang dibuat untuk mengarahkan suatu organisasi kepada suatu tindakan pertukaran dalam pemasaran yang dapat membujuk serta mengingatkan pada konsumen. Dengan demikian bauran promosi sangat penting untuk memengaruhi keputusan pembelian. Rumusan masalah pada penelitian adalah 1) Apakah variabel bauran promosi yang terdiri dari unsur-unsur periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan pribadi, dan pemasaran langsung berpengaruh signifikan secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent? 2) Unsur bauran promosi manakah yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent? Jenis penelitian yang dilakukan adalah explanatory research, simpulan dari penelitian ini adalah : 1) Unsur bauran promosi yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan pribadi, dan pemasaran langsung mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pasta gigi Pepsodent di Swalayan Ratu Malang secara simultan dan parsial. 2) Unsur-unsur bauran promosi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian produk pasta gigi Pepsodent secara parsial. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikan F dari penelitian ini adalah 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel bebas X1, X2, X3, X4, X5 yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya (Y). Sedangkan secara simultan, nilai uji statistik t dapat dilihat dari tingkat signifikansinya, apabila tingkat signifikansinya berada di bawah tingkat alpha yaitu 0.05 atau 5%, maka variabel independen dinilai berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependennya.