Analisis Rantai Nilai (Value Chain) Dan Margin Pemasaran Bunga Aster (Callistephus Chinensis (L.)) Di Desa Sidomulyo, Kota Batu

Abstract

Distribusi bunga potong aster yang biasa dilakukan oleh petani di Indonesia yaitu pendistribusian secara mandiri dan pendistribusian melalui lembaga pemasaran. Akibat permintaan bunga potong aster yang cukup tinggi, maka hal tersebut dapat menyebabkan tingginya pendapatan yang diterima oleh petani atau lembaga pemasaran bunga potong aster. Daerah Jawa Timur khususnya di Kota Batu yang biasa disebut sebagai sebagai sentra kota bunga. Masalah yang sering kali di alami oleh petani dalam kegiatan utama pada aktivitas rantai nilai, yakni pengadaan bunga aster yang dihasilkan masih kurang baik. Kualitas yang dihasilkan pada budidaya bunga potong aster sangat mempengaruhi harga jual bunga potong aster. Kenaikan harga jual bunga potong aster akan sangat menguntungkan bagi petani tetapi juga akan menjadi sebuah masalah jika hanya pedagang yang menikmati keuntungannya. Permasalahan pemasaran bunga aster bagi petani ialah sulit untuk masuk ke dalam sebuah pasar tanpa adanya perantara melalui pemasaran bunga potong aster. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) rantai nilai (value chain) pada penjualan bunga aster di Desa Sidomulyo Kota Batu. 2) margin pemasaran bunga aster di Desa Sidomulyo Kota Batu. Metode analisi data dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian snowball sampling, yang dimana pengambilan sampel atau sumber informasi yang pada tahapan awalnya berjumlah sedikit kemudian semakin lama semakin banyak. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif yang didukung oleh data kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 2 alur rantai nilai pemasaran bunga potong aster, yaitu I berawal dari petani → pedagang pengepul → pedagang besar → pedagang pengecer → konsumen akhir dan alur pemasarn bunga potong aster II berawal dari petani → pedagang pengecer → konsumen akhir. Terdapat pebedaan nilai margin pemasaran pada 2 alur pemasaran bunga potong aster, yaitu alur I memiliki selisih sebesar Rp. 500,- dan alur II sebesar Rp. 1.000. Nilai farmer’s share tertinggi terdapat pada alur pemasaran bunga potong aster II yaitu sebesar 75% dibadingkan dengan alur pemasaran bunga potong aster I sebesar 50%.