Analisis Pola Kemitraan Pembenihan Mentimun (Cucumis sativus L.) dalam Meningkatkan Pendapatan Usahatani

Abstract

Hambatan terhadap hortikultura di beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia, antara lain rendahnya pendapatan petani, terbatasnya pengetahuan petani, terbatasnya kepemilikan lahan petani, dan lemahnya situasi pasokan petani. Hal ini berdampak pada keuntungan yang diperoleh petani pun berkurang. Salah satu cara mengatasi hambatan tersebut yang dapat dilakukan oleh Gapoktan Rukun Tani adalah dengan menjalin kemitraan dengan PT Agri Makmur Pertiwi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola kemitraan dalam pembenihan mentimun dan dampaknya terhadap peningkatan pendapatan usahatani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan studi kasus pada 20 responden yang menjalin kemitraan dengan perusahaan pembenihan. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara mendalam, observasi lapangan, dan dokumentasi. Data diuji dengan

menggunakan uji beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kemitraan yang diterapkan adalah kemitraan inti- plasma, di mana perusahaan inti menyediakan sarana produksi, memberikan bimbingan, biaya angkut, serta jaminan

pasar. Kelompok tani berperan sebagai plasma yang menyediakan lahan, tenaga kerja, alat pertanian, pupuk, dan mengelola usahatani mentimun sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan inti. Hasil uji beda terdapat perbedaan hasil pendapatan sebelum dan setelah bermitra. Pendapatan sebelum bermitra Rp 18.053.507,5 dan pendapatan setelah bermitra Rp 35.622.807,5.