Pemodelan Geometrik Jalan Untuk Optimalisasi Jalur Terpendek (Studi Kasus: Jl. Dadaprejo – Ir. Soekarno – Mojorejo, Malang)

Abstract

Kebutuhan akan optimalisasi jalur jalan menjadi semakin penting seiring dengan meningkatnya volume kendaraan dan tuntutan efisiensi waktu perjalanan. Optimalisasi mempertimbangkan faktor seperti volume kendaraan, pertumbuhan populasi, dan perkembangan wilayah agar jalan tetap relevan dan fungsional. Pada jalur malang-batu memiliki kondisi geografis yang berada pada dataran tinggi dan daerah berbukit sehingga membutuhkan pemodelan geometrik yang berguna untuk merencanakan rute dengan jarak terpendek, sehingga dapat mengefisiensi waktu tempuh dan tetap memenuhi standar Bina Marga. Hasil Pemodelan geometrik jalan menggunakan spesifikasi bina marga dengan metode SCS yang digunakan pada tikungan ke-1, SS pada tikungan ke-2 dan SCS pada tikungan ke-3. Tujuan diadakan perencanaan ini adalah untuk mengetahui jarak minimum yang dapat ditempuh dengan melakukan variasi terhadap parameter alinyemen horisontal. Kesimpulan dari hasil pemodelan yaitu jarak terpendek yang didapatkan sepanjang 1101,17 m, dengan Variasi pada alinyemen horisontal berdasarkan tipe lengkung dimana pada titik A digunakan tipe SCS, titik B digunakan tipe SS dan titik C digunakan tipe SCS, sedangkan tipe alinyemen vertikal berdasarkan kondisi eksisting yaitu cembung dan cekung