Penyelesaian Sengketa Tanah Adat Di Desa Lajawajo Kecamatan Mauponggo Menurut Hukum Adat Nagekeo

Abstract

Sengketa tanah adat merupakan salah satu permasalahan klasik yang dihadapi Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang tetap berpegang pada tradisi, contohnya di Desa Lajawajo, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penyebab, proses penyelesaian, serta hambatan yang ditemui dalam permasalahan sengketa tanah adat. di Desa Lajawajo, dengan merujuk pada hukum adat Nagekeo. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis-empiris dengan metode kualitatif. Data yang diperoleh melalui wawancara dengan para kepala adat dan anggota masyarakat setempat. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa sengketa tanah adat sering kali dipicu oleh ketidakjelasan mengenai batas-batas tanah ulayat yang diwariskan secara lisan dan tidak terdokumentasi. Penyelesaian sengketa dilakukan melalui mekanisme adat yang dipimpin oleh kepala adat (mosalaki), namun proses ini menghadapi berbagai kendala, seperti minimnya pemahaman generasi muda mengenai batas-batas tanah adat dan terbatasnya pengakuan dari hukum formal. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan perlunya dokumentasi yang jelas mengenai batas tanah adat dan penguatan peran lembaga adat dalam proses penyelesaian sengketa, demi menjaga keharmonisan sosial dan keberlanjutan hukum adat di Desa Lajawajo.