Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.ukwk.ac.id/handle/123456789/2319
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorDustin, Joanito Nathaniel-
dc.date.accessioned2025-08-19T04:36:06Z-
dc.date.available2025-08-19T04:36:06Z-
dc.date.issued2025-01-23-
dc.identifier.urihttps://repository.ukwk.ac.id/handle/123456789/2319-
dc.description.abstractKemajuan teknologi dalam bidang material, terutama dalam konteks konstruksi, telah memunculkan inovasi seperti 3 Dimension Concrete Printing (3DCP). Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh variasi komposisi serat rumput payung (Cyperus alternifolius) terhadap sifat flowability, extrudability dan kuat tekan mortar komposit yang digunakan dalam aplikasi 3DCP. Mortar yang dihasilkan diharapkan memiliki karakteristik yang optimal untuk mendukung proses pencetakan mortar. Metodologi yang digunakan meliputi pembuatan variasi komposisi mortar dengan penambahan serat rumput payung, diikuti dengan pengujian flowability menggunakan metode Flow Table Test, pengujian extrudability menggunakan extrude test dan pengujian buildability menggunakan kuat tekan. Penambahan serat alam tidak hanya meningkatkan performa mekanis, tetapi juga berkontribusi pada lingkungan dengan memanfaatkan bahan-bahan ramah lingkungan dan menjadi inovasi yang berkelanjutan dalam industri konstruksi serta mendorong teknologi cetak mortar yang lebih ramah lingkungan, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan material inovatif yang dapat diterapkan dalam industri konstruksi modern, serta mendukung upaya pengurangan dampak lingkungan dari penggunaan bahan sintetis. Pada penelitian ini variasi serat rumput payung yang digunakan adalah 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7% yang akan dicampurkan dalam mortar benda uji berukuan 5x5x5cm dan tambahkan. Komposisi mortar adalah semen sika keramik dan air. Hasil dari uji flow table test menunjukan mortar dengan komposisi serat 0% kondisinya terlihat cair dan mudah menyebar. Sedangkan semakin meningkat nilai komposisi serat bentuk mortar tidak terlalu menyebar. Nilai maksimum untuk Flow Table Test didapatkan 64,7% pada variasi 0%. sedangkan nilai minimum Flow Table Test sebesar 35,9% terdapat pada variasi komposisi serat 6,5%. Hal ini disebabkan karena telah adanya serat yang menjaga atau mempertahanakan bentuk dari mortar sehingga ak melebar. Penurunan tren Flow Table Test seiring dengan bertambahnya varisi komposisi serat menunjukan bahwa serat berpengaruh dalam peningkatan atau penurunan nilai flowability. Hasil dari Extrude test menunjukkan perbedaan bentuk yang disebabkan oleh pengaruh serat. Semakin meningkat nilai komposisi serat bentuk mortar tidak terlalu melebar. Nilai maksimum rasio bh adalah 6 pada variasi komposisi serat 0%, sedangkan nilai minimum rasio bih adalah 2, 1 pada variasi komposisi scrat 6.5%. Penurunan tren rasio bh seiring dengan bertambahnya varisi komposisi serat menunjukan bahwa serat berpengaruh dalam peningkatan atau penurunan nilai extrudability.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectkomposisi seraten_US
dc.subjectrumput payung (cyperius alternifolius)en_US
dc.subjectflowabilityen_US
dc.subjectextrudabilityen_US
dc.subject3DCPen_US
dc.titlePengaruh Variasi Komposisi Serat Terhadap Flowbility Dan Extrudability Mortar Komposit Serat Rumput Payung (Syperus Alterfollius) Untuk Aplikasi Beton Cetak 3 Dimensien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0703117904-
dc.identifier.nidnNIDN0031016602-
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil-
dc.identifier.nimNIM202132009-
Appears in Collections:2025



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.