Pengaruh Variasi Temperatur Dan Waktu Pembuatan Filament 3D Printer Berbahan Dasar Plastik Hdpe Terhadap Kekuatan Tarik

Abstract

Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan yang saat ini sedang di hadapi oleh negara-negara di dunia dan Indonesia adalah salah satunya. Indonesia merupakan negara urutan ke 2 dunia sebagai penghasil sampah plastik ke laut yaitu sebesar 187,2 juta ton setelah Cina yang mencapai 262,9 juta ton. Sampah plastik ada banyak macam, termasuk salah satunya sampah plastik HDPE. Dalam penelitian ini peneliti memanfaatkan sampah plastik HDPE yang akan didaur ulang menjadi filament bahan baku dari 3D printer menggunakan variasi temperatur (200℃, 210℃, 220℃) dengan waktu pemanasan heater band di bawah 1 jam dan di atas 1 jam dan didapatkan hasil kapasitas tertinggi pada temperatur 200 ̊C dengan waktu pemanasan di bawah 1 jam yang menghasilkan produksi filament 48,48 mm3 /menit dengan berat 0,0028 kg/jam dan kecepata motor 10 rpm. Kemudian 6 spesimen dari masing-masing variasi akan difoto mikro dan diuji tarik hingga mencapai titik putus. Setelah itu dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai tegangan tarik maksimal dan regangan. Kemudian didapatkan nilai tegangan tarik maksimal yang paling tinggi dengan temperatur 220 ̊C dan pemanasan plastik di bawah 1 jam dengan nilai kekuatan tarik sebesar 3,3344 N/mm2 hal ini terjadi karena struktur pori-pori bagian dalam filament terbentuk lebih rapat dan sifat plastik masih dalam keadaan masih baik hal ini menandakan bahwa beban yang diberikan terdistribusi merata pada filament.