Pengaruh Variasi Temperatur Pada Mesin Tubing Manual Dengan Bahan Baku Plastik Pet Terhadap Uji Kuat Tarik

Abstract

Sampah plastik merupakan permasalahan lingkungan hidup yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia dan dunia. Di sisi lain produksi timbulan sampah yang dihasilkan di berbagai institusi dan sektor di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, termasuk sektor industri yang proses produksinya berskala besar. Penggunaannya sebagai bahan dasar botol kemasan mencapai 30% pemakaian dunia. PET juga digunakan sebagai serat sintetis atau polyester yang mencapai 60% pemakaian dunia. Penelitian ini penulis akan melakukan yaitu membuat sebuah tubing berbahan dasar sampah plastik PET yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk tubing. Menggunakan variasi temperatur (190℃, 200℃, 210℃), kemudian 9 sampel dari masing-masing variasi akan difoto mikro pengaruh temperatur terhadap terhadap hasil tubing serta diuji tarik maksimal. Setelah itu dilakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai tegangan tarik maksimal dan regangan. Kemudian didapatkan nilai rata-rata beban maksimal yang dapat di terima tubing PET paling tinggi pada tubing temperatur 190ºC memiliki kemampuan menahan kekuatan tarik lebih baik dari semua variasi temperatur sehingga nilai rata-rata yaitu 35,94 N/mm2 dan 200ºC mampu menahan 35,49 N/mm2 dan 210ºC dengan 18,30 N/mm2 . Dapat diartikan semakin tinggi temperatur maka berpengaruh pada menahan kekuatan tarik tubing PET dan membuat struktur plastik berubah sehingga 210oC mendekati nilai daur ulang sedangkan untuk temperatur dibawahnya masih termasuk non daur ulang.