Analisis Perbandingan Kuat Tarik Belah Beton Komposit Serat Rumput Payung (Cyperus Alternifolius) Dengan Panjang Serat 1,5 Cm Dan 3 Cm

Abstract

Teknologi beton telah berkembang dari masa ke masa. Dengan berkembangnya teknologi ini membuat manusia mempu membuat bangunan dengan berbagai bentuk dan ukuran. Maka dari itu dituntut kualitas beton yang sangat tinggi untuk memenuhi kebutuhan. Berbagai rekayasa dan penelitian terhadap beton telah dilakukan untuk mencapai tuntutan tersebut. Dari hasil pengujian di lab ternyata beton memiliki kuat tekan yang tinggi. Namun di sisi lain, beton memiliki kelemahan mendasar yakni kuat tarik yang sangat kecil. Atas dasar karakteristik beton yang memiliki nilai tarik yang relatif sangat kecil, maka penelitian ini akan meneliti dan menguji kekuatan beton yang mendapat tambahan campuran serat Rumput Payung. Rumput Payung dipilih karena batang tanaman tersebut jika dikeringkan akan mengeras dan serat-serat pada tanaman itu cukup kuat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kuat tarik belah beton dengan campuran serat yang memiliki panjang berbeda yakni 1,5 cm dan 3 cm dengan komposisi serat sebesar 0,1%, 0,3%, 0,5% terhadap berat beton satu silinder. Beton yang digunakan dalam pengujian kuat tarik belah beton adalah beton yang berumur 28 hari sejak awal pengecoran. Perawatan yang dilakukan terhadap beton adalah perawatan dengan cara perendaman beton di dalam bak air. Benda uji yang digunakan sebanyak 20 buah dengan rincian, 10 buah benda uji untuk panjang serat 1,5 cm (3 benda uji untuk komposisi 0,1%, 3 benda uji untuk komposisi 0,3%, dan 4 benda uji untuk komposisi 0,5%). Begitu pula dengan panjang serat 3 cm. Dari hasil pengujian didapatkan kesimpulan bahwa Nilai kuat tarik belah beton komposit dengan serat ukuran 1,5 cm lebih tinggi dibandingkan dengan beton komposit dengan serat ukuran 3 cm yakni, 2,076 MPa untuk ukuran 1,5 cm pada komposisi 0,1%, dan 1,584 MPa untuk ukuran 3 cm pada komposisi 0,1%. Beton komposit dengan penambahan serat rumput payung ukuran 3 cm memiliki nilai slump yang tinggi dari pada penambahan serat rumput payung ukuran 1,5 cm dan mencapai nilai slump rencana pada komposisi serat 0,1%. Mengalami penurunan nilai slump pada beton komposit dengan komposisi serat yang lebih besar.