Pengaruh Bahan Matriks Semen Pada Desain Bahan Komposit Dengan Bahan Dasar Serat Rumput Payung (Cyperus Alternifolius) Ditinjau Dari Kekuatan Lentur

Abstract

Material komposit merupakan kombinasi dua atau lebih material yang berbeda, dengan syarat adanya ikatan permukaan antara kedua material tersebut. Keunggulan komposit antara lain : mudah dibentuk, berkekuatan tinggi, ringan, tetap kokoh tanpa berubah bentuk, memiliki biaya perakitan yang lebih murah, isolasi listrik yang baik, anti karat dan mudah dikombinasikan dengan bahan lain Rumput payung (Cyperus Alternifolius), tanaman yang juga kerap disebut payung lembang atau payung raja ini dikenal dari ciri fisiknya yang khas Kelebihan rumput payung adalah bisa hidup di darat dan di air, sehingga sering disebut juga sebagai tanaman semi basah. Rumput payung tumbuh di pinggir-pinggir got dan pinggir-pinggir sungai. Cyperus memiliki batang yang ulet sehingga diperkirakan perilaku mekanik yang sangat bagus. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui kekuatan lentur, komposit serat rumput payung (Cyperus Alternifolius), Manfaat penelitian ini adalah dapat menjadi acuan untuk penelitian berikutnya lebih pada pengembangan komposit khususnya yang mengguanakan serat rumput payung. Komposit dibuat dengan bahan rumput payung dengan komposisi, 97.5% serat dan 2,5% matriks, 95%, serat dan 5% matriks, 92.5% serat dan 7,5% matriks, 90% serat dan 10% matriks. jumlah spesimen uji lentur sebanyak 3 buah untuk setiap variasi komposisi, dengan ukuran dan bentuk spesimen berdasarkan ASTM D790. Hasil pengujian diperoleh nilai, beban lentur maksimum rata-rata sebesar 99,09 N, terdapat pada komposisi 90% serat dan 10% matriks. Dan untuk perpanjangan tarik didapatkan nilai rata-rata sepanjang 3,53 mm, terdapat pada komposisi 90% serat dan 10% matriks. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan komposit ialah daya ikat serat dengan matriks dan pendistribusian serat yang merata.