Pengaruh Bahan Matrik Polyvinyl Acetate (Pvac) Pada Desain Bahan Komposit Dengan Bahan Dasar Serat Tanaman Rumput Payung (Cyperus Alternifolius) Ditinjau Terhadap Kekuatan Tarik

Abstract

Komposit merupakan salah satu alternatif bahan yang mampu membuat perencanaan dan pelaksanaan suatu proyek teknik sipil menjadi lebih baik dan efisien. Komposit mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan dengan bahan teknik alternative lain seperti kuat, ringan, tahan korosi, ekonomis. Rumput payung (Cyperus alternifolius), kerap juga disebut sebagai tanaman payung lembang atau payung raja dan dikenal dari ciri fisiknya yang khas sama seperti keluarga cyperus lainnya. Cyperus memiliki beberapa kelebihan dan dapat dimanfaatkan sebagai tanaman pengelolah air limbah. Cyperus memiliki batang yang liat sehingga diperkirakan memiliki perilaku mekanik bagus. Polyvinyl acetate adalah suatu polimer karet sintetis. Polyvinyl acetate merupakan senyawa polimer termoplastik yang memiliki sifat tahan panas, daya regang tinggi, serta larut dalam pelarut organik. Tujuan penelitian adalah mengetahui kekuatan tarik komposit serat rumput payung (perilaku). Komposit dibuat dengan empat variasi komposisi serat dan lem PVAc yang terdiri dari 97,5% serat dan 2,5% matriks, 95% serat dan 5% matriks, 92,5% serat dan 7,5 matriks, 90% serat dan 10% matriks, serta panjang rata-rata serat 50cm. Setap variasi dengan membuat spesimen uji tarik sebanyak tiga buah spesimen, specimen dibuat dengan ukuran dan bentuk spesimen berdasarkan ASTM D638. Hasil pengujian uji tarik diperoleh beban tarik maksimum (PT maks) sebesar 1733,33 N pada komposisi 97,5% serat dan matriks 2,5%. Perpindahan displacement maksium (ΔT maks) sebesar 9,75 mm² pada komposisi 95% serat dan matriks 5%. Tegangan tarik maksium (σT maks) sebesar 2638,89 N/mm² pada komposisi 90% serat dan matriks 10%.