Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.ukwk.ac.id/handle/123456789/1682
Title: | Penerapan Metode Time Cost Trade Off (Tct) Terhadap Biaya Dan Waktu Pada Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit Panti Nirmala Malang |
Authors: | Suswati, Anna Catharina Sri Purna Widarta, H. Bambang Jesus, Gui Daniel Tavares De |
Keywords: | biaya Time Cost Trade Off (TCT) waktu |
Issue Date: | 2010 |
Abstract: | Salah satu alternatif upaya percepatan proyek adalah dengan menggunakan kerja lembur. Metoda yang digunakan untuk menganalisis pengaruh percepatan proyek terhadap biaya yang harus dikeluarkan adalah dengan analisis pertukaran biaya dan waktu atau Time Cost Trade Off (TCT). Dalam TCT dapat dihitung percepatan yang paling maksimum dengan biaya yang paling minimum. Dimana dengan penerapan metode TCT akan diketahui besarnya selisih biaya normal dan biaya setelah dipercepat pada pekerjaan pekerjaan yang berada pada lintasan kritis dimulai dari item pekerjaan yang memiliki cost slope terendah. Proyek Rumah Sakit Panti Nirmala Malang menjadi pilihan untuk melakukan studi kasus pada Biaya dan waktu mempunyai hubungan yang linier waktu kerja apabila diperpanjang dengan penambahan jam kerja atau lembur akan mengurangi durasi pelaksanaan proyek secara keseluruhan namun akan meningkatkan biaya langsung. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 9 April 2009 sampai 29 Juni 2010. Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan deskriptif. Analisis yang dipakai dalam penelitian adalah analisis crash programme yaitu untuk mempercepat waktu pelaksanaan pada pekerjaan-pekerjaan yang berada pada lintasan kritis. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan apabila tidak dilaksanakan Crash Program (dalam kondisi normal) biaya pelaksanaan proyek sebesar Rp. 15.142.643.995,57 dengan durasi waktu pelaksanaan proyek selama 185 hari. Setelah dilaksanakan Crash Program dengan metode TCT biaya pelaksanaan proyek 15.170.824.418,37 dengan durasi waktu pelaksanaan kerja proyek selama 168 hari. Jadi dapat disimpulkan bahwa Crash Program dengan metode TCT dapat mengurangi durasi waktu pelaksanaan proyek sebesar 17 hari (185-168 hari) dengan tambahan biaya kerja sebesar Rp. 28.180.420,30 (Rp 15.170.824.418,37- Rp. 15.142.643.995,07). Hal tersebut masih dipandang menguntungkan, apabila proyek mengalami keterlambatan selama 7 hari akan dikenakan denda sebesar Rp. 105.998.507,50 selisih biaya proyek menjadi sebesarRp. 15.248.642.502,57 (biaya normal Rp. 15.142.643.995,07 + denda Rp. 105.998.507,50). Biaya percepatan 17 hari (28.180.420,30) < biaya terlambat 7 hari Rp. 105.998.507,50 Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disarankan untuk mencoba alternatif lain selain dengan penambahan jam kerja, misalkan dengan penambahan jumlah tenaga kerja, dengan menggunakan peralatan dan metoda kerja yang lebih baru dan modern sehingga dapat menghasilkan pengurangan durasi yang lebih maksimum dengan biaya proyek yang lebih minimum |
URI: | http://repository.ukwk.ac.id/handle/123456789/1682 |
Appears in Collections: | 2010 |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
2004300134 - GUI_DANIELTAVARES_DE_JESUS_1.pdf | COVER - BAB 1 | 153.26 kB | Adobe PDF | View/Open |
2004300134 - GUI_DANIELTAVARES_DE_JESUS_2.pdf Restricted Access | BAB 2 - BAB 4 | 411.68 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
2004300134 - GUI_DANIELTAVARES_DE_JESUS_3.pdf | BAB 5 - DAFTAR PUSTAKA | 92.79 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.