Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.ukwk.ac.id/handle/123456789/1732
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorManaransyah, Grace-
dc.date.accessioned2022-11-24T07:39:17Z-
dc.date.available2022-11-24T07:39:17Z-
dc.date.issued2010-
dc.identifier.urihttp://repository.ukwk.ac.id/handle/123456789/1732-
dc.description.abstractUmumnya tujuan pendirian organisasi adalah mencapai laba. Segala sumber daya diarahkan untuk mengoptimumkan laba yang nantinya menjadi salah satu indikator kinerja organisasi. Adanya financial bottom line pada organisasi memudahkan pengukuran kinerja walaupun disadari laba rugi organisasi tidak cukup untuk menilai kinerja. Organisasi yang didirikan tidak berorientasi pada laba disebut organisasi nirlaba yang bertujuan memberi layanan yang baik bagi pengguna jasa atau produknya. Dengan tidak diprioritaskannya laba sebagai tujuan utama dari organisasi nirlaba, maka timbul kesulitan dalam pengukuran kinerja. Kesulitan dalam pengukuran kinerja amat berbahaya. Jika kinerja tidak dapat diukur dengan tepat, timbul kesulitan pengelolaan organisasi. Karenanya, organisasi nirlaba harus memiliki alat ukur yang tepat dalam menilai kinerjanya. Walaupun „laba‟ bukan merupakan target yang terutama, namun aspek keuangan tetap harus diperhatikan. Dengan Balanced Scorecard maka organisasi diarahkan untuk menyusun strategi serta mengukur kinerjanya secara seimbang dari 4 perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif proses belajar dan berkembang. Yayasan “XXX” Batu adalah organisasi nirlaba yang belum pernah mengukur kinerjanya secara komprehensif. Data-data finansial dan nonfinansial yang dilaporkan hanya bersifat informatif dan tidak dirancang untuk memberikan gambaran kinerja organisasi. Rancangan Balanced Scorecard sebagai pengukur kinerja Yayasan “XXX” Batu ketika diterapkan menunjukkan bahwa perlu diadakan perbaikan pada ke empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif proses belajar dan berkembang. Dengan demikian, manajemen dapat menjadikan hasil pengukuran kinerja ini sebagai umpan balik dalam menyusun strategistrategi demi tercapainya tujuan organisasien_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectOrganisasi Nirlabaen_US
dc.subjectPengukuran Kinerjaen_US
dc.subjectBalanced Scorecarden_US
dc.titleRancangan Balanced Scorecard Sebagai Pengukur Kinerja Pada Organisasi Nirlaba ( Yayasan „Xxx‟ Batu)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0706016401-
dc.identifier.nidnNIDN0724076602-
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI62201#Akuntansi-
dc.identifier.nimNIM2008141002-
Appears in Collections:2010

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
2008141002_Grace Manaransyah_1.pdfCOVER - BAB 1263.35 kBAdobe PDFView/Open
2008141002_Grace Manaransyah_2.pdf
  Restricted Access
BAB 2 - BAB 4771.92 kBAdobe PDFView/Open Request a copy
2008141002_Grace Manaransyah_3.pdfBAB 5 - DAFTAR PUSTAKA147.31 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.