Pengaruh Variasi Pembakaran Awal Dan Pengeringan Briket Tempurung Kelapa Terhadap Nilai Kalor

Abstract

Pada penelitian ini karena kebutuhan bahan bakar yang terus meningkat seperti gas dan minyak yang semakin mahal, maka perlu adanya energi terbarukan. Salah satu yaitu briket tempurung kelapa, yang dimana tempurung kelapa ini merupakan biomassa yang ketersediaannya melimpah di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pembakaran awal dan pengeringan briket tempurung kelapa terhadap nilai kalor. Metode penelitian yang digunakan dalam penenlitian ini adalah metode kepustakaan dan metode pengujian penulis sendiri. Pada penelitian bahan baku yang digunakan adalah limbah tempurung kelapa dengan proses pembakaran awal 4000C,6000C,8000C dan pengeringan 750C,1000C, tekanan 5 kg, mesh 100, perekat tepung tapioca 10. Hasil penenlitian menunjukkan bahwa temperatur pembakaran tertinggi terdapat pada briket dengan temperatur pembakaran awal 4000C di peroleh nilai sebesar 3020C dengan lama waktu 110 menit, sedangkan temperatur terendah terdapat pada briket dengan pembakaran awal 8000C di peroleh nilai sebesar 1240C dengan lama waktu 12 menit. Kadar abu tertinggi di dapatkan pada briket dengan temperatur pembakaran awal 8000C sebesar 75%, sedangkan kadar abu paling sedikit di dapatkan pada briket dengan temperatur pembakaran awal 4000C dan 6000C sebesar 12,5%. Kadar air terbuang pada temperatur pembakaran awal 4000C, 6000C, 8000C dengan pengeringan 750C sebesar 16,66% dan pengeringan 1000C sebesar 20,83%. Nilai kalor tertinggi pada briket dengan temperatur pembakaran awal 4000C dengan pengeringan 750C sebesar 6138,61 cal/gram dan nilai kalor terendah terdapat pada briket dengan temperatur pembakaran awal 8000C dengan pengeringan 1000C sebesar 3190,84 cal/gram.