Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.ukwk.ac.id/handle/123456789/2080
Title: Analisis Lentur Pada Komposit Serat Rumput Payung (Cyperus Alternifolius) Matriks Epoxy Di Bawah Kondisi Deformasi Layan
Authors: Yoedono, Benedictus Sonny
Khamelda, Lila
Winarko, Andhika Eka Putra
Keywords: komposit serat
rumput payung (cyperius alternifolius)
epoxy
kekuatan lentur
Issue Date: 2024
Abstract: Perkembangan teknologi di bidang teknologi bahan semakin pesat kemajuannya. Salah satunya yaitu penggunakaan serat alami dalam pembuatan komposit. Aplikasi komposit serat alam dalam industri dan konstruksi telah meningkat karena serat alam memiliki beberapa keunggulan seperti keberlanjutan, ringan, dan sifat mekanis yang baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi kekuatan komposit serat alam adalah panjang serat, dimana panjang serat ini mempengaruhi sifat mekanis dan kinerja serat dalam aplikasi pembuatan komposit. Pada penelitian ini dilakukan analisis lentur pada komposit serat rumput payung (Cyperus Alternifolius) matriks epoxy di bawah kondisi deformasi layan dengan variasi panjang sebagai berikut: 3 mm, 6 mm, dan 9 mm. Jumlah spesimen untuk setiap variasi adalah 4 (empat) spesimen untuk pengujian lentur. Dimensi dan set up benda uji sesuai dengan ketentuan ASTM D7264/D7264M-07 dengan panjang 153,6 mm, lebar 13 mm, dan tebal 4 mm. Pada proses pengujian di ambil tolok ukur lendutan 10 mm untuk mengetahui tegangan lentur maksimum yang terjadi pada masing masing spesimen. Kekuatan lentur yang dianalisis terdiri dari parameter bentuk spesimen sebelum dan sesudah pengujian lentur, beban lentur maksimum, serta tegangan lentur maksimum dalam hubungannya dengan panjang serat. Berdasarkan hasil pengujian didapat deformasi serat yang merata dapat mempengaruhi beban maksimum yang terjadi. Hal ini membuat pembacaan beban maksimum kurang optimal. Serta komposit serat memiliki sifat elastis sehingga di ambil tolok ukur untuk beban maksimum terjadi pada lendutan 10 mm. Beban maksimum serat panjang 3 mm 9,53 N, 6 mm 3,45 N, dan 9 mm 10,34 N. pada serat B terjadi deformasi serat yang tidak merata, pada bagian tengah bentang hal ini mengakibatkan nilai beban dan tegangan yang kurang maksimum. Beban maksimum menunjukkan tren yang meningkat seiring dengan semakin bertambahnya panjang serat komposit.Tegangan maksimum pada panjang serat 3 mm 8,80 N/mm2 , 6 mm 3,19 N/mm2 , dan 9 mm 9,54 N/mm2 . Begitu pun dengan tegangan lentur di lihat dari tren yang terjadi juga mengalai kenaikan seiring dengan penambahan panjang serat
URI: http://repository.ukwk.ac.id/handle/123456789/2080
Appears in Collections:2024



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.