Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ukwk.ac.id/handle/123456789/567
Title: Penerapan Metode EOQ (Economic Order Quantity) Sebagai Alat Penentuan Jumlah Persediaan Bahan Baku Dalam Upaya Efisiensi Biaya Persediaan Pada Perusahaan Pia Cap Mangkok Malang
Authors: Yudiastuti, Anni
Niwadolo, Cornelius
Fenanlampir, Dina Yunita Iriani
Keywords: EOQ (Economic Order Quantity)
persediaan minimum (Safety Stock)
persediaan maksimum
ROP (Reorder Poin)
Issue Date: 4-Jul-2019
Abstract: Perusahaan industri sering dihadapkan pada permasalahan produksi yang berkaitan erat dengan penyediaan bahan baku. Persediaan bahan baku adalah sumber daya utama bagi perusahaan karena aktivitas produksi perusahaan akan tergantung dari bahan baku, maka jika bahan baku tidak tersedia atau bahan baku tersedia tetapi dalam jumlah yang tidak sesuai dengan produksi maka produksinya akan terganggu. Pia Cap Mangkok adalah perusahaan yang proses produksinya sangat ditentukan oleh persediaan bahan baku agar kelancaran produksi dapat terjamin, diperlukan pengendalian yang efektif sehingga proses produksi berjalan dengan lancar. Pengendalian persediaan perlu dilakukan juga agar perusahaan dapat menentukan dengan tepat jumlah persediaan yang akan dibeli dan waktu yang kacang hijau dan tepung terigu yang harus dibeli sehingga tidak terjadi penumpukan bahan baku. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Perhitungan tingkat kebutuhan bahan baku yang optimal dan 2) Perbandingan bahan baku yang diterapkan perusahaan dengan menggunakan metode EOQ. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan teknik analisis metode EOQ, (persediaan minimum, persediaan maksimum, dan (ROP) titik pemesanan kembali). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kebutuhan bahan baku baik kacang hijau maupun tepung terigu selama 2017-2018, setelah menggunakan metode EOQ adalah: frekuensi pembelian kacang hijau pada tahun 2017 yaitu 9 (Sembilan) kali dengan jumlah pembelian 105 sak/pesanan, tahun 2018 frekuensi pembelian 9 (Sembilan) kali dengan jumlah pembelian 118 sak/pesanan. Kebutuhan bahan baku tepung terigu pada tahun 2017 adalah: frekuensi pembelian yaitu 8 (delapan) kali dengan jumlah pembelian sebanyak 294 sak/pesanan, sedangkan pada tahun 2018 frekuensi pembelian 8 (delapan) kali, dengan jumlah pembelian 323 sak/pesanan. Selama ini perusahaan menetapkan bahwa bahan baku berdasarkan pengalaman sebelumnya. Setelah dihitung estimasi persediaan bahan baku dengan menggunakan EOQ, terjadi efisiensi biaya persediaan kacang hijau sebesar 5% dan tepung terigu sebesar 13%. Jumlah ratarata persediaan minimum kacang hijau pada tahun 2017-2018 adalah 2 sak, ratarata persediaan maksimum 114 sak dan reorder point sebesar 8,28 sak. Sedangkan untuk jumlah rata-rata persediaan minimum tepung terigu pada tahun 2017-2018 adalah 4 sak, rata-rata persediaan maksimum 313 sak dan reorder point sebesar 21 sak.
URI: http://repository.ukwk.ac.id/handle/123456789/567
Appears in Collections:2019



Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.