Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ukwk.ac.id/handle/123456789/584
Title: Kedudukan Anak Kandung Dan Anak Angkat Dalam Pembagian Warisan Menurut Hukum Adat Suku Dayak Kanayatn Desa Tumiang Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat
Authors: Susanti, Diah Imaningrum
Silalahi, Hermanto
Asan
Keywords: Hukum adat
Waris
Pewarisan Terhadap Anak
Issue Date: 21-Jun-2019
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kedudukan Anak Kandung dan Anak Angkat dalam Pewarisan Menurut Hukum Adat Dayak Kanayatn di Desa Tumiang, Kabupaten Bengkayang. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis empiris, yuridis sosiologis dengan sumber data yang terdiri dari observasi, wawancara terdiri dari data primer dan sekunder melalui teknik pengumpulan data berupa studi lapangan, dan studi kepustakaan. Data tersier sebagai petunjuk dan penjelas terhadap hukum primer dan hukum sekunder yang terdiri atas kamus hukum sebagai pelengkap dalam penulisan. Dalam analisis data, semua data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Menurut hasil penelitian yang diperoleh, anak yang telah diangkat itu mempunyai hak dan kewajiban sebagai anak dari orang tua angkatnya. Pada hakekatnya seseorang dapat dianggap sebagai anak angkat dari orang tua angkatnya apabila orang yang mengangkatnya memandang lahir dan batin anak tersebut sebagai anak keturunannya sendiri. Upacara pengangkatan anak bertujuan untuk melindungi hak-hak anak angkat. Orang tua angkat mengadakan upacara adat untuk memenuhi syarat-syarat pengangkatan anak, agar anak angkat tersebut dapat menjadi anak angkatnya yang sah secara adat, mendapatkan pengakuan dari kepala adat, dan masyarakat adat, serta seluruh keluarga orang tuanya yang baru. Maka diadakanlah pengangkatan anak. Setelah syarat-syarat upacara adat pengangkatan anak tersebut dilakukan, maka status anak tersebut telah sah menjadi anak dari orang tua yang mengangkatnya. Dari jumblah harta yang diwariskan, anak kandung mendapatkan lebih banyk dibandingkan dengan anak angkat. Hal tersebut menunjukkan bahwa anak kandung dalam pewarisan lebih diutamakan dari anak angkat. Karena dalam pewarisan adat Dayak xi Kanayatn, lebih mengutamakan anak kandung, warisan yang diterima oleh anak angkat di batasi. Anak angkat tidak memiliki hak untuk mewarisi warisan harta pusaka tinggi. Jadi, anak angkat hanya mewarisi harta orang tua yang mengangkatnya, dikarenakan anak yang diangkat tidak memiliki ikatan dengan leluhur orang tua angkat. Jadi, anak angkat hanya memiliki ikatan kekeluargaan dengan keluarga yang mengangkatnya saja.
URI: http://repository.ukwk.ac.id/handle/123456789/584
Appears in Collections:2019

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
201541007 - Asan bab_Cover.pdf768.76 kBAdobe PDFView/Open
201541007 - Asan bab_1.pdf143.82 kBAdobe PDFView/Open
201541007 - Asan bab_2.pdf
  Restricted Access
376.69 kBAdobe PDFView/Open Request a copy
201541007 - Asan bab_3.pdf
  Restricted Access
331.41 kBAdobe PDFView/Open Request a copy
201541007 - Asan bab_4.pdf600.81 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.