Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ukwk.ac.id/handle/123456789/822
Title: Analisis Pengaruh Variasi Ketebalan Plafon Komposit Serat Rumput Payung (Cyperus Alternifolius) Dengan Matrix Epoxy Ditinjau Terhadap Kekuatan Sagging
Authors: Santjojo, D.J. Djoko Herry
Yoedono, Benedictus Sonny
Ryady, Ryan
Keywords: plafon
komposit
rumput payung
sagging
Issue Date: Jun-2017
Abstract: Seiring berkembangnya pembangunan yang makin meningkat dalam dunia konstruksi, hal ini mendorong masyarakat untuk mengembangkan pembangunan yang lebih efisien dan berkualitas. Pada penelitian ini akan diteliti pengaruh variasi ketebalan plafon komposit serat rumput payung (Cyperus Alternifolius) dengan matrix epoxy pada pembuatan plafon komposit dari bahan dasar serat tanaman rumput payung (Cyperus Alterniofolius). Tanaman rumput payung banyak didapati ditepitepi sungai dan juga pada lahan-lahan basah buatan tempat pengolahan limbah air domestik. Keberhasilan produksi bahan komposit ditentukan oleh pemilihan bahan matrix yang sesuai dengan bahan dasar serat (filler) yang digunakan. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan sagging bahan komposit serat rumput payung dengan matrik Epoxy. Plafon komposit rumput payung yang sudah dipotong sesuai ukuran, akan diuji kekuatan sagging dengan alat dial gauge. Pengujian sesuai dengan standar (American Society for Testing and Materials, n.d. C367/C367M-09). Tebal plafon komposit serat rumput payung divariasikan dari 5 mm – 9 mm, dengan interval ketebalan 2 mm. Sedangkan komposisi plafon komposit adalah 80 % serat rumput payung dan 20 % matrix epoxy. Spesimen untuk plafon komposit sesuai dengan (American Society for Testing and Materials, n.d. C367/C367M-09). Spesimen dibuat dengan ukuran 350 mm x 350 mm,pembuatan spesimen dengan ukuran 350 mm x 350 mm mengacu pada (American Society for Testing and Materials, n.d. C367/C367M-09), pemilihan ukuran tersebut menyesuaikan dengan ukuran saat pemasangan dilapangan Berdasarkan hasil pengujian terhadap kekuatan sagging pada penelitian dalam pembuatan plafon komposit, saggingan maksimal dengan waktu pengujian selama 17 jam sebesar 0,063 mm didapatkan pada spesimen dengan ketebalan 5 mm sedangkan lendutan terkecil didapatkan pada spesimen dengan ketebalan 9 mm sebesar 0,04 mm. Sedangkan saggingan maksimal dengan pengujian selama 6 jam sebesar 0,0015 mm didapatkan pada spesimen dengan ketebalan 5 mm sedangkan lendutan terkecil didapatkan pada spesimen dengan ketebalan 9 mm sebesar 0,0083333 mm. Perbedaan lendutan disebabkan semakin tebalnya plafon tersebut, maka semakin kecil nilai lendutannya, hal tersebut dikarenakan semakin banyak serat yang menahan beban secara vertikal dan horizontal dari plafon tersebut.
URI: http://repository.ukwk.ac.id/handle/123456789/822
Appears in Collections:2017

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
201332006 - Ryan Ryandy Bab_1.pdf303.35 kBAdobe PDFView/Open
201332006 - Ryan Ryandy Bab_2.pdf
  Restricted Access
321.37 kBAdobe PDFView/Open Request a copy
201332006 - Ryan Ryandy Bab_3.pdf
  Restricted Access
297.72 kBAdobe PDFView/Open Request a copy
201332006 - Ryan Ryandy Bab_4.pdf
  Restricted Access
148.04 kBAdobe PDFView/Open Request a copy
201332006 - Ryan Ryandy Bab_5.pdf86.25 kBAdobe PDFView/Open
201332006 - Ryan Ryandy Lampiran.pdf
  Restricted Access
781.52 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.