Penerapan Metode Statistical Quality Control (Sqc) Sebagai Metode Pengendalian Kualitas Pada Cv. Sami Jaya Banyuwangi

Abstract

Quality Control merupakan sistem pengendalian yang efisien guna mempertahankan upaya – upaya menjaga kualitas atau mutu, serta meningkatkan mutu dalam penyelenggaraan produksi supaya mendapatkan hasil produksi yang ekonomis dan dapat memenuhi kepentingan dan keinginan konsumen. Usaha yang dilakukan perusahaan untuk menimalkan produk gagal menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) sehingga produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan Statistical Quality Control (SQC) dan untuk mengetahui faktor – faktor yang berperan dalam efektivitas penerapan Statistical Quality Control (SQC) pada CV Sami Jaya Banyuwangi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan deskriptif dan alat analisis data yang digunakan yaitu control chart (diagram kontrol) dan diagram sebab akibat (fishbone diagram). Hasil dari penelitian ini, jumlah produk jadi yang dihasilkan CV Sami Jaya pada tahun 2018 sebanyak 1.839.433 kg. Setelah menganalisis dengan menggunakan Control Chart, rata – rata kerusakan produk sebesar 0.051363211. Rata – rata kerusakan produk tersebut terdapat diantara batas atas yaitu 0,105823918 atau dan batas bawah yaitu – 0,003097495. Di tahun 2019 CV Sami Jaya memproduksi sebanyak 1.781.713 kg dengan rata - rata kerusakan 0,04728112. Rata – rata kerusakan produk tersebut terdapat diantara batas atas yaitu 0.110678497 dan batas bawah – 0.016116257. di tahun 2020 CV Sami Jaya memproduksi beras sebanyak 1.517.307 kg dengan rata – rata kerusakan produk 0,044771298. Rata – rata kerusakan produk tersebut berada diantara batas atas 0,072698918 dan batas bawah 0,016843678. Sedangkan setelah perhitungan dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 menggunakan control chart diperoleh hasil rata – rata realisasi produk sebanyak 428.204 kg dengan rata – rata proporsi kerusakan produk sebesar 0,046062701. Rata – rata kerusakan produk berada di batas atas 0,052739897 dan batas bawah 0,039385505. Dengan hasil tersebut menandakan bahwa tingkat kerusakan produk masih dalam batas wajar. Sedangkan hasil dari diagram sebab akibat untuk mengetahui faktor yang berperan dalam efektivitas produksi yaitu faktor manusia, mesin, metode dan lingkungan. Keempat faktor ini merupakan faktor utama yang berperan langsung dalam proses produksi.